Historia

Cikal Bakal Paskibraka, Dulu Mereka Disebut Pasukan Pengerek Bendera

Pengibaran bendera Merah Putih pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno-Hatta hadir dalam kesempatan itu | Foto: Arsip Nasional

JAKARTA | Priangan.com – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) adalah salah satu elemen penting dalam pelaksanaan peringatan HUT Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka punya tugas yang mulia. Saban menggelar upacara peringatan kemerdekaan, Paskibraka memiliki tanggung jawab besar untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih.

Pasukan itu terdiri dari 68 orang yang terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu Kelompok 17, Kelompok 8, dan Kelompok 45. Masing-masing mempunyai tusi berbeda, Pasukan 17 sebagai pengiring/pemandu,  Pasukan 8 sebagai pembawa bendera (inti), sementara Pasukan 45 bertugas sebagai pengawal.

Berbicara soal sejarahnya, perjalanan panjang Paskibraka dimulai pada tanggal 17 Agustus 1946. Kala itu, Indonesia hendak merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) yang kedua. Soekarno, sebagai presiden pertama, pada saat itu meminta ajudannya, Mayor Husein Mutahar, untuk menyiapkan prosesi pengibaran bendera merah putih.

Mutahar dipercaya menyusun pelaksanaan upacara bendera di Istana Presiden Gedung Agung, Yogyakarta. Tercetuslah ide untuk membuat pasukan pengibar bendera. Di tengah segala keterbatasan, ia lantas memilih lima pemuda dari berbagai daerah di Yogyakarta untuk mengibarkan bendera pusaka. Kelompok ini terdiri dari dua pria dan tiga orang wanita. Para pemuda inilah yang menjadi cikal bakal paskibraka.

Awalnya, mereka dinamai sebagai Pasukan Pengerek Bendera Pusaka. Penamaan itu bertahan hingga tahun 1972. Setahun berikutnya, atas usulan dari salah satu tokoh Mayor Husen Mutahar, Idik Sulaemen, penamaan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka secara resmi diganti menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) hingga saat ini.

Pada tahun 1967, Mutahar bersama Idik mulai menciptakan sebuah formasi khusus untuk mengibarkan bendera Merah Putih. Formasi ini dirancang sebagai upaya untuk merapikan prosesi pengibaran bendera, sehingga menjadi lebih teratur dan khidmat. Formasi yang diciptakan pun terbilang unik, yakni formasi 17-08-45, yang notabene bila disatukan akan menjadi tanggal kemerdekaan NKRI.

Tonton Juga :  Kisah Tragis di Balik Runtuhnya Warsaw: Serangan Brutal Jerman dan Pengkhianatan Soviet

Seiring berjalannya waktu, Paskibraka terus tumbuh dan diperbaharui. Tak hanya menjadi pasukan pengibar bendera, Paskibra juga jadi wadah untuk memupuk karakter nasinalisme terhadap para pemuda. Di sisi lain, Paskibraka juga senantiasa menjaga nilai-nilai luhur kebangsaan dan menjadi bagian yang tak pernah bisa terpisahkan dari perayaan hari kemerdekaan Indonesia setiap tahunnya. (ldy)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: