TASIKMALAYA | Priangan.com – Angka stunting di Tasikmalaya masih tinggi. Persentasenya bahkan berada di atas rata-rata angka stunting nasional. Berdasarkan data pada tahun 2022 lalu, angka stunting di Kabupaten Tasikmalaya masih berkisar di 27,2 persen, sementara untuk Kota Tasikmalaya, berkisar di angka 22,4 persen.
Tingginya angka stunting tersebut diduga karena belum optimalnya edukasi kepada masyarakat. Sehingga, pengetahuan mereka dalam pencegahan kasus stunting masih kurang.
Maka dari itu, salah seorang anggota Komisi IX DPR-RI, Nurhayati Effendi, saat ini tengah gencar melakukan aksi sosialisasi terkait stunting. Beliau kerap turun ke berbagai pelosok daerah untuk menyosialisasikan pencegahan stunting kepada masyarakat.
Seperti yang terjadi pada Selasa, 23 Oktober 2023. Nurhayati melakukan aksi sosialisasi KIE Program Percepatan Penurunan Stunting kepada masyarakat yang ada di kawasan Tasikmalaya.
“Penyebab stunting ialah asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan, edukasi, buruknya sanitasi lingkungan, kurangnya air bersih dan tidak tersedianya sarana MCK yang memadai,” katanya.
Nurhayati menambahkan, edukasi pencegahan stunting harus dilakukan sedini mungkin, terutama menyasar para remaja agar mereka menjadi bagian dari program Generasi Berencana. Dengan adanya edukasi kepada para remaja, mereka diharapkan dapat produktif dan kreatif sehingga dapat terhindar dari berbagai permasalahan remaja seperti pernikahan dini, seks pranikah, dan napza (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif).
“Saya berharap generasi muda merupakan bagian dari GENRE (Generasi Berencana), yaitu mampu menjadikan dirinya sebagai generasi muda yang berkualitas, berperan aktif dalam mendukung Pembangunan Indonesia. Sebagai generasi muda perlu memiliki rencana, visi dan misi dalam menjalankan kehidupan, baik itu untuk diri sendiri maupun untuk negeri ini,” tandasnya. (wrd)