Daily News

Cegah Krisis Air, DLH Kota Tasikmalaya Siapkan Aturan “Satu Rumah Satu Biopori”

Kepala DLH Kota Tasik, Deni Diyana. | Priangan.com/Ilham

TASIKMALAYA | Priangan.com — Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tengah merancang langkah konkret untuk menjaga ketersediaan air tanah di masa depan. Salah satu langkah yang akan diterapkan adalah kebijakan “Satu Rumah Satu Lubang Biopori.”

Program ini diwacanakan menjadi kewajiban bagi setiap rumah, baik yang baru dibangun maupun yang sudah berdiri, sebagai upaya memperkuat sistem resapan air dan menangani sampah organik.

“Kami sedang menyusun surat edaran Wali Kota untuk mendukung program ini. Tujuannya bukan cuma untuk resapan air, tapi juga untuk mengurangi sampah organik di lingkungan rumah tangga,” ujar Kepala DLH Kota Tasikmalaya, Deni Diyana, dalam peringatan Hari Bumi di Tasikmalaya, Selasa (22/4/2025).

Menurut Deni, perkembangan kota yang pesat, terutama alih fungsi lahan menjadi kawasan perumahan dan pusat bisnis, telah menyebabkan berkurangnya ruang terbuka hijau dan area resapan air. Dampaknya mulai terasa: baru lima bulan musim kemarau, sejumlah wilayah perumahan sudah mengalami kekeringan air sumur.

“Dulu air melimpah, sekarang baru sebentar kering, air sumur sudah hilang. Kalau dibiarkan, lima sampai sepuluh tahun ke depan bisa jadi bencana,” tegasnya.

DLH pun kini menggandeng Dinas PUPR dan Dinas Perumahan serta Kawasan Permukiman untuk merumuskan regulasi lingkungan yang mengikat. Salah satunya adalah kewajiban pengembang perumahan menyediakan area resapan seperti lubang biopori, sumur resapan, atau kolam retensi.

“Ini akan menjadi dasar hukum bagi kami untuk melakukan pengawasan lingkungan, khususnya dalam pembangunan kawasan permukiman,” kata Deni.

Kebijakan ini bukan hanya ditujukan bagi rumah-rumah baru. Rumah-rumah yang sudah berdiri juga didorong untuk ikut serta. DLH berencana melakukan sosialisasi secara masif ke pengembang dan masyarakat agar gerakan biopori menjadi kebiasaan baru yang berpihak pada kelestarian alam.

Tonton Juga :  Prabowo-Gibran Siap Dilantik, Kabinet Baru Segera Diumumkan

“Kalau setiap rumah punya satu biopori, dampaknya akan besar. Kita bisa selamatkan air tanah dan masa depan lingkungan kita,” pungkasnya. (yna)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: