TASIKMALAYA | Priangan.com – Akademisi Universitas Cipasung, Rico Ibrahim, menilai Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin, terlalu sering melemparkan kesalahan kepada bupati sebelumnya, Ade Sugianto.
Menurut Rico, kecenderungan Cecep membawa-bawa nama Ade dalam setiap persoalan daerah justru kontraproduktif.
“Cecep selalu mengatakan ini zaman Ade, itu zaman Ade, sehingga seolah-olah semua masalah yang muncul belakangan ini karena Ade Sugianto. Ia lupa, saat Ade menjabat bupati, Cecep sendiri adalah wakilnya. Jadi secara moral dan tanggung jawab, tidak bisa hanya menyalahkan Ade,” tegas Rico, Selasa (23/9/2025).
Rico menilai, banyak persoalan di Kabupaten Tasikmalaya yang seharusnya menjadi fokus Cecep untuk dicarikan solusi, bukan sekadar menyalahkan pendahulunya.
“Mulai dari tender proyek yang berpindah tangan tanpa prosedur, pengadaan hewan kurban, cut off anggaran, hingga honorarium Linmas yang belakangan ramai dibicarakan. Itu semua lebih penting untuk diselesaikan,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika Cecep bukan petahana, mungkin wajar jika ia menjadikan Ade sebagai kambing hitam. Namun karena Cecep juga bagian dari pemerintahan sebelumnya, sikap itu dinilainya tidak pantas.
“Komunikasi yang tepat seharusnya menjalankan RPJMD 2025 yang sudah ditetapkan, bukan sibuk menyalahkan bupati terdahulu. Kalau terus begini, Cecep justru terlihat sebagai pemimpin yang tidak mapan kepribadiannya,” kata Rico.
Lebih jauh, Rico juga menyinggung latar belakang Cecep yang pernah ditempa di Karang Taruna dan parlemen. Seharusnya, kata dia, pengalaman itu membentuk jiwa kepemimpinan yang matang.
“Parlemen dan Karang Taruna seharusnya malu. Karena Cecep yang didukung untuk jadi pemimpin justru sering menyalahkan dan mengeluh. Padahal pemimpin itu dituntut menjawab persoalan dengan efektif, inovatif, dan terbuka terhadap kritik, bukan sebaliknya,” kritiknya.
Rico menutup pernyataannya dengan pesan menjelang Pilkada mendatang. “Kita harus mawas diri dalam memilih pemimpin. Pilih yang punya jiwa leadership sehat, akal dan perasaan sehat, bukan yang sibuk mencari kambing hitam. Setiap pemimpin memang tidak sempurna, tapi yang melanjutkan harus tahu bagaimana memperbaiki, bukan hanya menyalahkan,” pungkasnya. (yna)