TASIKMALAYA | Priangan.com – Di tengah gegap gempita pembangunan jalan tol, bandara, dan pelabuhan modern di wilayah utara, barat, dan tengah Jawa Barat, kawasan selatan masih terseok di jalur lama. Ironi ketimpangan pembangunan inilah yang disorot langsung oleh Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin. Ia bahkan menyebut Jawa Barat bagian selatan masih berada di “grade terbawah” dalam peta pembangunan nasional.
“Lihat bagaimana pembangunan pusat di Jabar Utara, Tengah, dan Barat. Bandingkan dengan Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Kota Tasik, Ciamis, Banjar, hingga Pangandaran. Kami masih tertinggal jauh,” tegas Cecep.
Salah satu proyek yang paling diharapkan bisa memutus rantai ketimpangan itu adalah Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci). Menurut Cecep, keberadaan tol tersebut akan mengubah wajah ekonomi Jabar Selatan secara drastis. “Getaci itu dambaan masyarakat selatan. Jalan tol akan membuka akses barang dan manusia lebih cepat, lebih murah, dan lebih efisien,” ujarnya.
Saat ini, hampir semua ruas tol hanya mengitari wilayah utara dan barat Jawa Barat, mulai dari Cipali hingga Cisumdawu. Sementara kawasan selatan masih bergantung pada jalur lama yang sempit dan rawan macet. Kondisi ini, kata Cecep, semakin memperlebar jurang ketimpangan antarwilayah.
Tak hanya tol, Cecep juga mengkritisi minimnya infrastruktur pendukung lain. Wilayah Pantura sudah punya Pelabuhan Patimban sebagai simpul logistik nasional, sementara Jabar Selatan yang punya garis pantai panjang justru tak memiliki pelabuhan besar. “Kami sudah siapkan lahan untuk kawasan ekonomi khusus sekaligus pelabuhan. Tapi sampai hari ini, realisasinya masih jauh dari harapan,” ungkapnya.
Hal serupa terjadi di sektor transportasi udara. Bandara kecil di Tasikmalaya yang pernah melayani penerbangan komersial berhenti total sejak pandemi COVID-19. “Padahal kami punya Lanud. Dulu sempat ada penerbangan, tapi setelah pandemi ditutup dan tidak pernah beroperasi lagi. Kami berharap akses udara ini bisa hidup kembali,” kata Cecep.
Menanggapi rencana pemerintah pusat yang kembali melelang proyek Tol Getaci dengan target beroperasi tahun 2029, Cecep memastikan Pemkab Tasikmalaya akan memberikan dukungan penuh. “Pembebasan lahan, sosialisasi ke masyarakat, sampai penyesuaian tata ruang—semua akan kami bantu. Yang penting proyek ini jangan lagi mandek,” tegasnya.
Bagi Cecep, pembangunan tol bukan sekadar infrastruktur, melainkan kunci untuk menggerakkan sektor vital Jabar Selatan: pariwisata dan pertanian. “Pariwisata tidak bisa dinikmati lewat layar, orang harus datang langsung. Sementara pertanian dan peternakan di Tasikmalaya siap menopang kebutuhan pangan Jawa Barat, bahkan nasional,” jelasnya.
Cecep menegaskan, pembangunan tol, pelabuhan, dan bandara akan menjadi momentum kebangkitan ekonomi Jabar Selatan. “Kalau konektivitas ini tersambung, kami yakin geliat ekonomi akan melonjak. Baik dari wisatawan yang masuk, maupun hasil pertanian yang lebih cepat sampai ke pasar. Itu dampaknya nyata, bukan janji,” tandasnya. (yna)