TASIKMALAYA | Priangan.com – Polemik insentif anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kabupaten Tasikmalaya yang tak kunjung cair selama enam bulan akhirnya ditanggapi langsung oleh Bupati Cecep Nurul Yakin. Alih-alih memberi kepastian, Cecep justru menekankan bahwa program tersebut bukan bagian dari janji politiknya di tahun anggaran 2025.

Sebagaimana diketahui, APBD 2025 telah mengalokasikan Rp11 miliar untuk dua kebutuhan utama: Rp2 miliar untuk BPJS Kesehatan dan Rp9 miliar untuk insentif Linmas. Namun hingga pertengahan September, realisasi pembayaran baru menyentuh triwulan pertama, yakni Januari hingga Maret. Sementara insentif untuk periode April–September masih kosong tanpa kepastian.

Bupati Cecep menegaskan bahwa dirinya tidak terikat janji dengan APBD yang sedang berjalan. Menurutnya, program prioritas yang ia tawarkan ketika berkampanye baru akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2026.

“Saya ingin sahabat-sahabat Linmas memahami, saya tidak punya janji dalam APBD 2025. Janji saya ada dalam visi misi kampanye: Tasik Iman dan Tasik Aman,” kata Cecep kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).

Cecep menjelaskan, konsep “Tasik Aman” yang ia usung memang menempatkan Linmas dan Karang Taruna sebagai pilar penting. Namun ia beralasan, implementasinya menunggu RPJMD yang kini masih dalam proses pembahasan dengan DPRD.

“RPJMD ini kan Perda. Selama belum sah, saya tidak bisa melaksanakan program yang ada di dalamnya,” ucapnya.

Ketika disinggung mengenai fakta bahwa anggaran Linmas sudah jelas tercantum dalam APBD 2025, Cecep mengaitkan hal tersebut dengan kebijakan Bupati sebelumnya.

“Itu kan APBD warisan dari Pak Ade Sugianto. Kalau ditanya sekarang, ya harusnya ditanyakan ke DPRD, kapan penetapan anggaran itu dilakukan,” tegasnya.

Cecep bahkan sempat menyindir para legislator yang dianggap tidak memahami situasi. “Kalau DPRD menuntut sekarang, padahal RPJMD masih dibahas. Masa DPRD tidak paham? Saya juga pernah di DPRD,” ujarnya. (yna)