TASIKMALAYA | Priangan.com – Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, memberikan peringatan keras kepada para pengelola Koperasi Merah Putih yang tengah dibentuk di 351 desa. Ia menegaskan, koperasi tersebut harus dikelola serius dan profesional agar tidak bernasib sama seperti sejumlah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang justru menuai konflik.
“Banyak laporan konflik hingga demonstrasi akibat Bumdes yang salah kelola. Saya khawatir, kalau tidak ditata dengan baik, Koperasi Merah Putih bisa menimbulkan masalah serupa,” ujar Cecep usai menghadiri acara di Mapolres Tasikmalaya, Selasa (9/9/2025).
Menurutnya, Koperasi Merah Putih masih berada pada tahap awal, yakni pengesahan akta hukum. Namun sejak dini, setiap koperasi harus sudah memiliki rencana bisnis (business plan) yang jelas, serta dikelola oleh sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
“Koperasi ini bagian dari Program Strategis Nasional (PSN). Jangan sampai SDM asal-asalan. Kalau tidak profesional, bukannya menguatkan ekonomi, malah jadi beban,” tegasnya.
Cecep juga menautkan program tersebut dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang mengusung model ekonomi berbasis piramida. Skemanya, Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) menyalurkan modal ke koperasi, lalu koperasi memberi akses permodalan kepada petani. Hasil pertanian dan peternakan kemudian bisa dipasok ke MBG untuk memperkuat rantai usaha.
Setelah pembahasan APBD Perubahan rampung, Cecep berencana turun langsung ke tujuh daerah pemilihan (dapil) guna membina pengurus koperasi. Ia menekankan, kehadiran koperasi harus menjadi solusi, bukan sumber kericuhan baru di desa.
“Koperasi Merah Putih harus menjadi mesin penggerak ekonomi rakyat, bukan sumber persoalan,” tandasnya. (yna)

















