Bulog Salurkan Beras 20 Kg per Keluarga, Warga Terima Bantuan Lebih Layak

GARUT | Priangan.com – Penyaluran bantuan pangan dari pemerintah kini tidak lagi identik dengan beras bau, patah-patah, atau berkutu. Perum Bulog mulai mendistribusikan bantuan pangan berupa beras kualitas medium sebanyak 20 kilogram per keluarga penerima manfaat (KPM), menyasar ratusan ribu warga di tiga daerah Priangan Timur.

Pimpinan Cabang Bulog Ciamis, Dadan Irawan, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari program nasional yang digulirkan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Kantor Cabang Bulog Ciamis mendapatkan mandat untuk menyalurkan bantuan ke wilayah Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, dan Kota Tasikmalaya.

Penyaluran dimulai 21 Juli 2025 dan mencakup alokasi bantuan untuk dua bulan, yakni Juni dan Juli. Target penyelesaian distribusi ditetapkan paling lambat awal Agustus. Kabupaten Garut tercatat sebagai wilayah dengan jumlah penerima terbanyak, mencapai 227.969 keluarga. Masing-masing mendapatkan 20 kilogram beras dengan total volume yang disalurkan mencapai lebih dari 4.500 ton. Distribusi awal dilakukan di Kelurahan Binakarya dan Kelurahan Dangdeur, Kecamatan Banyuresmi.

Menurut Dadan, beras yang dibagikan adalah kualitas medium yang layak konsumsi dan jauh lebih baik dibandingkan citra bantuan pangan sebelumnya. Keluhan soal beras yang apek, berkutu, atau patah-patah, ditepis dalam program ini.

Di Kabupaten Ciamis, distribusi bantuan dimulai di Kecamatan Ciamis, meliputi Desa Imbanagara, Imbanagara Raya, dan Pawindan. Warga penerima tampak antusias sejak pagi, memadati titik distribusi yang disiapkan di kantor kelurahan dan balai desa.

Sementara di Kota Tasikmalaya, penyaluran difokuskan di Kecamatan Cipedes yang mencakup lima kelurahan: Cipedes, Nagarasari, Panglayungan, Sukamanah, dan satu kelurahan tambahan. Sebanyak 11.231 keluarga penerima akan menerima total bantuan sebanyak 224.620 kilogram beras.

Untuk memastikan distribusi berjalan tertib dan tepat sasaran, Bulog menerjunkan satuan tugas yang bertugas memantau langsung proses penyaluran di lapangan. Warga dipanggil berdasarkan nama dan alamat yang sudah terverifikasi dalam data penerima, kemudian langsung menerima bantuan tanpa biaya apa pun. Selain tim Bulog, distribusi juga dibantu oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan perangkat desa setempat.

Lihat Juga :  Presiden Erdogan Walkout Saat Prabowo Berpidato di KTT Kairo, Merasa Tersinggung?

“Bantuan ini gratis. Kami pastikan tidak ada pungutan, tidak ada biaya tambahan dalam proses penyaluran,” tegas Dadan.

Lihat Juga :  Antisipasi PMK, Pemkab Bogor Siapkan 2.800 Vaksin  

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, memastikan seluruh desa dan kelurahan di wilayahnya akan mendapat distribusi bantuan. Ia optimistis seluruh proses bisa tuntas sebelum awal Agustus.

“Target kami akhir Juli selesai. Tapi kalau ada kendala, paling lambat awal Agustus sudah tuntas semua,” katanya. (Az)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos