JAKARTA | Priangan.com – Kalau berbicara soal musik rock ‘n roll, kebanyakan orang pasti akan langsung terpikir band The Beatles. Namun, siapa sangka, jauh sebelum The Beatles mendunia, ada sebuah band asal Indonesia yang telah lebih dulu mengenalkan musik rock di Eropa. Mereka adalah The Tielman Brothers, grup musik legendaris Indonesia yang membuka jalan bagi musik-musik rock ‘n roll di benua biru.
Perjalanan awal The Tielman Brothers dimulai dari Surabaya tepatnya pada tahun 1947. Era awal kelahirannya, band itu awalnya bernama The Timor Rhythm Brothers. Grup tersebut terdiri dari empat bersaudara, yakni Andy, Ponthon, Loulou, dan Reggy Tielman.
Ketenaran mereka di Indonesia dimulai pada era tahun 1948, saat mereka tampil dalam acara Timor Avond di Surabaya. The Rhythm Brothers, kala itu langsung mendapat perhatian media. Penampilannya yang enerjik dan penuh aksi membuat mereka banyak dikagumi di Tanah Air.
Saking tenarnya, The Rhythm Brothers sampai-sampai membuat Presiden Soekarno menaruh rasa penasaran. Hingga pada tahun 1949, mereka pun diundang ke Istana Negara untuk menampilkan kemahirannya dalam bermusik. Pada saat itu, mereka membawakan lagu-lagu dari para musisi rock legendaris yang mendunia, seperti Elvis Presley, Chuck Berry, dan Little Richard.
Pada tahun 1957, The Timor Rhythm Brothers hijrah ke Belanda. Di tanah Eropa inilah, mereka kemudian mengganti nama menjadi The Tielman Brothers. Kepindahan ke Eropa ini menjadi momen krusial dalam karier mereka, karena di sanalah mereka semakin berkembang dan dikenal di kancah dunia.
Tidak hanya tampil di berbagai program televisi, mereka juga tampil di panggung-panggung besar di sejumlah kota di Eropa, seperti Den Haag, Brussel, dan Mannheim. Band ini sukses menempatkan dirinya sebagai salah satu penggerak awal musik rock ‘n roll di Eropa.
Bahkan, penampilan The Tielman Brothers kala itu berhasil membuat takjub para personel The Beatles. Buktinya, John Lennon dan Paul McCartney dari The Beatles yang kala itu masih merintis karier sebagai band kafe di Hamburg, Jerman, sengaja datang untuk menyaksikan penampilan The Tielman Brothers.
Tak hanya pandai dalam memainkan alat musik, The Tielman Brothers juga master dalam urusan inovasi di industri musik. Seperti yang dibuktikan oleh Andy Tielman. Sang Lead Guitar yang juga merangkap sebagai vokal itu pernah memodifikasi gitarnya sendiri dari semula enam snar, diubah menjadi sepuluh senar. Hal ini tentu saja menarik, bahkan, ekperimen tersebut berhasil menarik perhatian salah satu produsen gitar ternama, Fender.
Puncak kesuksesan The Tielman Brothers di dunia musik Eropa terjadi pada tahun 1967 dengan perilisan single mereka, “Little Bird,” yang berhasil menduduki peringkat ke-7 dalam Top 40 Tangga Lagu Eropa. Lagu ini menjadi salah satu karya paling populer dan menjadi prestasi besar bagi band asal Indonesia tersebut di kancah musik internasional.
Namun, seiring berjalannya waktu, satu per satu personel The Tielman Brothers berpulang. Andy, sang frontman, meninggal pada tahun 2011, sementara Reggy, anggota terakhir yang tersisa, meninggal pada tahun 2014. Kepergian mereka bukan hanya kehilangan besar bagi dunia musik, tetapi juga bagi Indonesia, negara yang pertama kali menyaksikan lahirnya bakat mereka.
The Tielman Brothers boleh jadi tidak seterkenal The Beatles, tetapi mereka telah mengukir sejarah sebagai band rock pertama asal Indonesia yang berhasil menembus pasar Eropa. Warisan musik dan gaya panggung mereka saat ini terus tumbuh di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, salah satu band yang terinspirasi dari mereka adalah band The Changcuters. (ersuwa)