MOSKOW | Priangan.com – Pada 7 Juli 2025, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pernyataan tegas dalam KTT BRICS ke-17 bahwa BRICS kini melampui blok Barat dalam Produk Domestik Bruto (PDB) global, khususnya jika diukur berdasarkan paritas daya beli (PPP).
Dalam sesi pleno KTT BRICS, Putin mengungkapkan bahwa PDB gabungan BRICS kini mencapai $77 triliun, berdasarkan data terbaru Dana Moneter Internasional (IMF), melampaui $57 triliun yang dimiliki blok Barat. Putin mengatakan bahwa BRICS telah menjadi kekuatan ekonomi dunia.
Putin sebelumnya menegaskan bahwa BRICS semakin memperkuat kerja sama melalui penggunaan mata gang nasional dalam Perdagangan lintas anggota, sebagai bagian dari upaya mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan menciptaan sistem keuangan global yang lebih adil dan inklusif.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya mengungkapkan bahwa Rusia tidak menganggap G7 sebagai format yang loyak “karena tren global menunjukkan bahwa porsi G7 dalam urusan global dan ekonomi global akan terus menyusut.” ungkapnya.
Menigkatnya pengaruh Global, BRICS menjadi pusat grativasi baru bagi banyak negara berkembang. Dalam KTT terakhir di Kazan, Rusia, BRICS memperkenalkan status baru sebagai “negara mitra”, yang kini telah menampung lebih dari 30 negara yang bergabung.
Sebagai aliansi ekonomi dan politik yang didirikan pada 2006, yang kini terus berkembang pesat, BRICS terus menunjukan komitmennya untuk menciptakan arsitektur global yang baru dan berpihak kepada kepentingan kolektif negara-negara berkembang.
Tidak hanya itu, Putin menyoroti bahwa tantanan intrenasional yang unipolar hanya menguntungkan segelintir negara yang disebut dengan “miliar emas”, yang kini dominasi tersebut mengalami keruntuhan. Kini tatanan dunia telah menuju tatanan multipolar, dimana kekuatan ekonomi dan politik lebih tersebar dengan merata. (Zia)