PANGANDARAN | Priangan.com – Menjelang akhir tahun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem. Peringatan ini disampaikan setelah digelarnya apel siaga bencana sebagai langkah awal dalam memperkuat kesiapsiagaan di lapangan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran, Untung Syaeful Rakhmat, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca pada November 2025 hingga Januari 2026 diperkirakan masih didominasi hujan deras disertai angin kencang.
“Hidrometeorologi basah, artinya curah hujan yang tinggi disertai angin, masih akan terjadi,” ujar Untung, Kamis (6/11/2025).
Ia menuturkan, fenomena tersebut harus diantisipasi sedini mungkin agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin luas. Upaya koordinasi lintas sektor, kata Untung, menjadi kunci utama dalam menjaga kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.
“Kami telah berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan berbagai elemen masyarakat untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi situasi darurat bencana,” jelasnya.
BPBD Pangandaran, lanjut Untung, juga telah menyiapkan personel dan peralatan pendukung untuk mempercepat respons apabila terjadi bencana. Pihaknya memastikan seluruh tim dalam kondisi siap untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak.
“Kami sudah menyiapkan tenaga dan perlengkapan agar bisa bergerak cepat ketika bencana terjadi,” katanya.
Untung menambahkan, potensi bencana di Pangandaran tidak hanya berasal dari faktor hidrometeorologi, namun juga ancaman gempa bumi dan tsunami mengingat posisi wilayahnya yang berada di pesisir selatan Jawa. Meski demikian, fokus utama saat ini adalah mengantisipasi bencana yang dipicu oleh curah hujan tinggi.
“Hidrometeorologi bisa memicu terjadinya puting beliung, longsor, hingga banjir yang dapat menghambat aktivitas masyarakat,” ujarnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, wilayah Pangandaran memang telah mengalami kejadian longsor di sejumlah titik. Peristiwa itu sempat mengganggu akses warga, meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Ia berharap, masyarakat tetap siaga menghadapi perubahan cuaca dan segera melapor kepada pihak berwenang jika melihat tanda-tanda potensi bencana di lingkungan sekitar. (Eri)

















