BOGOR | Priangan.com – Guna memperkuat implementasi program kependudukan dan keluarga berencana di tingkat daerah, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bogor menggelar Forum Diskusi Terarah (FGD) di Balai Diklat KKB Bogor.
Forum ini menjadi ruang strategis bagi para pemangku kepentingan untuk memperkuat koordinasi dan menyelaraskan langkah demi percepatan capaian Program Bangga Kencana yang menjadi bagian dari agenda prioritas pembangunan nasional.
Dalam pembukaan kegiatan, Kepala Pusat Pengembangan SDM BKKBN menekankan pentingnya penguatan kapasitas daerah agar program pembangunan keluarga dapat menyentuh langsung masyarakat.
Sekretaris Utama BKKBN, Budi Setiyono, yang turut hadir dalam diskusi tersebut, menyoroti perlunya langkah kolaboratif antara pusat dan daerah.
“Kunci keberhasilan Bangga Kencana terletak pada kemampuan kita menyatukan langkah, dari pengambil kebijakan hingga pelaksana lapangan seperti penyuluh KB,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Bogor termasuk dalam wilayah strategis pelaksanaan Bangga Kencana yang memerlukan integrasi program dan inovasi pendekatan berbasis data serta kearifan lokal.
Sementara itu, Kepala DPPKB Kota Bogor, Anas Rasmana, dalam paparannya menyebutkan beberapa tantangan yang dihadapi, mulai dari ketimpangan persebaran penduduk, kasus pernikahan usia dini, hingga masih rendahnya keterlibatan laki-laki dalam program keluarga berencana.
“Kami terus mendorong peran aktif masyarakat dan membangun kolaborasi dengan berbagai pihak agar program ini dapat menjawab kebutuhan riil warga,” ungkap Anas.
Selain strategi pelibatan masyarakat, forum ini juga membahas potensi penguatan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) di lingkungan UPT Balai Diklat KKB. Kepala UPT memaparkan langkah-langkah untuk meningkatkan efektivitas pelatihan dan kontribusi terhadap pembangunan SDM di bidang kependudukan.
Diskusi berjalan aktif dengan berbagai masukan teknis maupun kebijakan, termasuk soal perlunya peningkatan sumber daya penyuluh serta pendekatan kultural dalam menyampaikan edukasi keluarga berencana.
Para peserta juga menyuarakan pentingnya keterlibatan tokoh masyarakat dan pemuda sebagai agen perubahan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2025 yang diperingati setiap Juni, sekaligus menguatkan komitmen bersama bahwa pembangunan keluarga adalah fondasi dari kemajuan bangsa. (yna)