ITALIA | Priangan.com – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan Presiden Ukraina, Vladimir Zelensky, menandatangani perjanjian keamanan berdurasi sepuluh tahun yang menegaskan komitmen Washington untuk mendukung Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia.
Penandatanganan itu terjadi di sela-sela pertemuan G7 di Italia, Kamis (13/6). Amerika Serikat berjanji untuk membantu mencegah dan menghadapi agresi apapun terhadap integritas wilayah Ukraina. Juga berkomitmen mendukung upaya Ukraina dalam memenangkan konflik saat ini dan mencegah agresi militer Rusia di masa depan.
Dalam pidato video yang dirilis pada Jumat pagi, Zelensky mengatakan, “Perjanjian tersebut sebagai perjanjian terkuat dengan Amerika selama 33 tahun kemerdekaan kita dan menyatakan bahwa hal itu meningkatkan hubungan antara AS dan Ukraina ke tingkat aliansi sejati.”
Sejak 2023, Ukraina telah menjalin perjanjian serupa dengan beberapa negara NATO, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman. Zelensky mengungkapkan, saat ini Kiev memiliki 17 perjanjian keamanan dengan pendukung asing, dengan sepuluh perjanjian lainnya sedang dalam persiapan.
Meskipun perjanjian tersebut bertujuan sebagai komitmen jangka panjang, Ukraina tidak akan mendapatkan status anggota NATO dari dokumen tersebut. Namun, perjanjian tersebut tidak memiliki kekuatan Pasal 5 Piagam NATO, yang menjamin bahwa serangan terhadap satu anggota harus dianggap sebagai serangan terhadap seluruh aliansi.
Kiev resmi mengajukan permohonan keanggotaan NATO pada September 2022, tetapi AS menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menjadi anggota sampai konflik bersenjatanya dengan Rusia terselesaikan. Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa bantuan Barat tidak akan menghentikan operasi militernya di Ukraina. (mth)