BANJAR | Priangan.com – Pemerintah Kota Banjar memastikan seluruh biaya pengobatan bagi para pelajar yang diduga mengalami keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan dibiayai oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Seperti yang disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Banjar, Rusyono. Ia menyebut kalau seluruh biaya perawatan akan dibebankan kepada BGN. Saat ini, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari lembaga tersebut mengenai mekanisme klaim biaya pengobatan.
“Betul, nanti pihak rumah sakit yang melakukan klaim. Kalau mulai berlakunya kami juga belum bisa memastikan karena informasinya masih menunggu surat edaran dari BGN terkait alur atau caranya seperti apa. Tapi insyaallah untuk pembiayaan semuanya akan ditanggung oleh BGN,” ujar Rusyono, Rabu (8/10/2025).
Ia menambahkan, sebelum adanya kepastian dari BGN, Dinas Kesehatan telah melakukan langkah cepat dengan menugaskan setiap rumah sakit untuk menangani pasien tanpa menunggu urusan biaya. Langkah itu diambil agar para siswa segera mendapatkan penanganan medis tanpa kendala administrasi.
“Berdasarkan instruksi dari pak Kadis, kami menjadi salah satu penanggung jawab di rumah sakit. Karena yang penting masyarakat itu tertangani dan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan karena tidak ada yang menjadi penanggung jawab,” ungkapnya.
Rusyono menjelaskan, hasil komunikasi antara kepala dinas dan koordinator wilayah BGN di Banjar menghasilkan kesepakatan bahwa pembiayaan seluruh pasien akan diambil alih oleh BGN. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban pihak rumah sakit maupun keluarga korban.
“Pak Kadis langsung berkomunikasi dengan pihak BGN koordinator wilayah Banjar, dan akhirnya biaya pengobatan itu akan di-handle oleh BGN,” tuturnya.
Tercatat ada tiga rumah sakit dan beberapa Puskesmas di Kota Banjar yang menangani siswa diduga keracunan tersebut. Sebagian besar pasien kini sudah pulih dan diperbolehkan pulang. Untuk pasien yang hanya menjalani rawat jalan di Puskesmas, tidak diperlukan proses klaim karena tidak menimbulkan biaya besar.
“Kemarin ada tiga rumah sakit swasta dan pemerintah yang menangani, jadi nanti setelah ada alur untuk klaim bisa langsung. Sedangkan, untuk yang di Puskesmas kan ada beberapa orang tapi hanya rawat jalan jadi tidak usah diklaim kan,” jelas Rusyono.
Berdasarkan data terakhir, sebanyak 81 pelajar SMPN 3 Banjar yang sebelumnya sempat dirawat telah dinyatakan sembuh sepenuhnya. Pemerintah daerah berkomitmen untuk tetap memantau kondisi mereka serta memastikan keamanan program makan bergizi gratis di masa mendatang. (Eri)

















