CIAMIS | Priangan.com – Upaya Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam menurunkan angka pengangguran menarik perhatian daerah lain. Komisi D DPRD Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, datang berkunjung ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ciamis untuk melihat langsung strategi yang diterapkan dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja.
Kunjungan tersebut diterima oleh Kepala Disnaker Ciamis, Dase Fadlil Yusdy Mubarok, bersama jajaran pejabat struktural. Dalam pertemuan itu, Dase memaparkan sejumlah langkah yang dijalankan pemerintah daerah hingga mampu menekan angka pengangguran terbuka menjadi salah satu yang terendah di Jawa Barat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Ciamis tercatat hanya 3,37 persen dari total 681.600 angkatan kerja.
“Pencapaian ini tidak datang tiba-tiba, melainkan hasil dari proses panjang yang melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pelatihan, pelaku usaha, hingga masyarakat,” ujar Dase, Jumat (24/10/2025)
Ia menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut ditopang oleh beberapa strategi utama, salah satunya adalah pelatihan berbasis kompetensi yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun. Disnaker Ciamis melatih lebih dari 500 peserta dengan berbagai bidang keahlian seperti menjahit, otomotif, tata boga, komputer, dan bahasa asing. Setiap program dirancang menyesuaikan kebutuhan industri agar peserta memiliki kemampuan yang relevan dengan dunia kerja.
Selain itu, Dase menuturkan pentingnya peran Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai. Pemerintah daerah terus mendorong LPK agar mampu menjalin kerja sama dengan pihak luar, termasuk melalui program pemagangan ke Jepang yang sebagian dananya bersumber dari APBD.
“Melalui dukungan itu, banyak lulusan pelatihan yang akhirnya terserap di berbagai perusahaan, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” kata Dase.
Ia menambahkan, strategi lainnya adalah pelatihan berbasis penempatan industri. Disnaker bekerja sama dengan sejumlah perusahaan di wilayah Ciamis, Tasikmalaya, dan Majalengka untuk mengarahkan peserta pelatihan langsung ke dunia kerja. Program tersebut juga diperkuat dengan pelaksanaan bursa kerja atau job fair yang digelar setiap tahun, menyediakan lebih dari seribu lowongan bagi pencari kerja.
“Seluruh kegiatan ini dapat berjalan berkat dukungan anggaran dari APBD dan sinergi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui program Pelatihan Berbasis Penempatan Industri (PBPI),” ujar Dase.
Ia menekankan bahwa tujuan utama dari seluruh program ini tidak hanya menekan tingkat pengangguran, tetapi juga mempersiapkan tenaga kerja Ciamis agar mampu bersaing secara nasional bahkan internasional.
“Harapan kami, tenaga kerja asal Ciamis tidak hanya terserap di pasar kerja lokal, tapi juga punya daya saing di tingkat global,” tutur Dase. (Er)

















