Daily News

Banyak ODGJ di Tasik yang Stabil dan Mulai Hasilkan Cuan

sebagian besar dari 30 penderita ODGJ di wilayah kerja Puskesmas Bungursari kini sudah mulai bekerja. Ada yang menekuni bidang menjahit, pengemasan produk, hingga berjualan makanan anak-anak. | Priangan.com/Yga

TASIKMALAYA | Priangan.com – Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ternyata dapat kembali stabil dan beraktivitas berdampingan dengan masyarakat. Bahkan, dengan melibatkan mereka dalam aktivitas kerja ringan, para ODGJ dapat beradaptasi kembali dengan lingkungan sosial hingga perlahan mulai menghasilkan pendapatan.

Hal ini dialami oleh Emen Saifulloh, warga Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Setelah menjalani berbagai terapi tradisional tanpa hasil signifikan, kondisinya justru membaik setelah mendapat penanganan medis dari Puskesmas Bungursari. Dengan rutinitas mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, stabilitasnya kembali pulih.

Tak hanya itu, Emen juga berhasil lolos seleksi untuk mengikuti pelatihan keterampilan di Bogor. Setelah kembali ke Tasikmalaya, ia memilih menekuni usaha pengolahan telur asin, yang kini menjadi sumber penghasilannya.

“Di Bogor saya belajar banyak keterampilan, seperti bertani sayuran hidroponik dan membuat telur asin. Tapi saya memilih telur asin karena prosesnya lebih sederhana dan bahan bakunya mudah didapat,” ujar Emen, Kamis, 13 Maret 2025.

Kini, dalam dua bulan menjalankan usaha ini, ia mampu memproduksi sekitar 800 butir telur asin per bulan.

“Rata-rata, saya bisa panen 200 butir telur asin setiap minggu, dan selalu habis terjual. Alhamdulillah,” tambahnya.

Produksi telur asin Emen tak hanya diminati warga sekitar, para pegawai Puskesmas, Bapelitbangda, hingga Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya juga konon jadi pelanggannya.

Kepala Puskesmas Bungursari, dr. Eko Anggoro Sulistyaji, mengungkapkan rasa syukur atas hasil positif dari upaya kolaboratif berbagai pihak dalam membantu ODGJ menjadi lebih produktif.

Selain Emen, sebagian besar dari 30 penderita ODGJ di wilayah kerja Puskesmas Bungursari kini sudah mulai bekerja. Ada yang menekuni bidang menjahit, pengemasan produk, hingga berjualan makanan anak-anak.

“Kami bekerja sama dengan kelurahan, Tim Studio Inovasi Daerah, Baznas, Disdukcapil, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Alhamdulillah, Baznas juga memberikan bantuan modal usaha. Selain itu, administrasi kependudukan mereka turut kami urus agar mereka bisa mendapatkan akses BPJS Kesehatan dan layanan lainnya,” ujar Eko.

Tonton Juga :  Ribuan Anak di Kota Tasik Diedukasi tentang Kereta Api

Sementara itu, anggota Tim Studio Inovasi Daerah, Sovi Solihah, ST, menambahkan bahwa pihaknya sedang mengupayakan izin PIRT serta sertifikasi halal untuk usaha para ODGJ ini.

“Dengan adanya izin dan sertifikasi, kami berharap usaha mereka bisa semakin berkembang, sekaligus membantu mereka untuk tetap stabil secara kesehatan,” tutup Sovi. (Yga)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: