Historia

Bagaimana Kehidupan Jerman Saat Nazi Berkuasa?

Hampir semua aspek kehidupan diatur oleh Nazi | Holocaust Encyclopedia

BERLIN | Priangan.com – Selama NAZI berkuasa, ada banyak kisah kelam yang menyelimuti. Berbagai catatan hitam pun tertulis jelas dalam sederet peristiwa sejarah. Mungkin, masa-masa itu adalah masa paling gelap bagi masyarakat, khususnya kaum Yahudi. Lantas, bagaimana dengan kondisi warga Jerman sendiri saat NAZI berkuasa? Apakah banyak juga peraturan yang mengekang mereka? Jawabannya iya.

Ketika Adolf Hitler naik ke tampuk kekuasaan pada 1933, kehidupan masyarakat Jerman mengalami perubahan drastis. Setiap aspek kehidupan mereka dikendalikan oleh ideologi nasionalisme ekstrem yang dibawa oleh partai NAZI.

Organisasi-organisasi pemuda dibentuk untuk menanamkan doktrin-doktrin yang selaras dengan kepentingan rezim. Hitlerjugend dan Bund Deutscher Mädel diwajibkan bagi anak-anak dan remaja. Selain diajarkan disiplin dan kekuatan fisik, mereka juga ditanamkan rasa fanatisme terhadap Hitler dan kebencian terhadap kelompok yang dianggap sebagai musuh negara.

Perempuan Jerman pun tidak lepas dari pengaruh kebijakan NAZI. Peran mereka dibatasi dalam lingkup domestik, seperti dapur, anak-anak, dan gereja. Mereka didorong untuk melahirkan sebanyak mungkin anak demi memperkuat populasi ras Arya. Penghargaan seperti Mother’s Cross diberikan kepada perempuan yang memiliki banyak keturunan. Mereka yang menolak peran tradisional ini bakal menerima tekanan sosial yang teramat.

Dalam sektor pendidikan, Nazi mengubah sistem sekolah secara radikal. Kurikulum disesuaikan guna mencetak generasi yang loyal terhadap NAZI. Mata pelajaran seperti sejarah dan ilmu rasial, diprioritaskan untuk menanamkan pemahaman kalau bangsa Arya adalah ras unggul.

Sementara itu, mata pelajaran yang dianggap tidak mendukung kepentingan partai, seperti agama, perlahan dihapus. Buku pelajaran yang berisi ajaran non-NAZI juga dilarang. Kala itu, tak sembarang otang boleh mengajar. Mereka yang berprofesi sebagai guru adalah orang-orang yang sebelumnya sudah melewati proses penyaringan ideologi.

Tonton Juga :  Mengenang Tragedi Aloha Airlines 243, Penerbangan Paling Mencekam Sepanjang Sejarah

Bidang pekerjaan juga tidak luput dari kendali pemerintah. Deutsche Arbeitsfront mengambil alih peran serikat buruh. Mereka mengatur gaji dan jam kerja sesuai kebijakan NAZI. Sementara itu, propaganda melalui program Kraft durch Freude menawarkan hiburan dan rekreasi sebagai alat untuk mempertahankan kepatuhan pekerja. Mereka yang dianggap tidak produktif atau menolak sistem kerja yang ditetapkan, bakal dikenai hukuman berat, termasuk dikirim ke kamp konsentrasi yang terkenal kejam.

Dari segi agama, NAZI juga melihat kepercayaan sebagai ancaman bagi kontrol total mereka. Meski pada awalnya ada kesepakatan dengan Vatikan, kebijakan antiagama mulai diterapkan secara bertahap. Gereja Protestan dipaksa unntuk mengikuti ideologi NAZI dengan didirikannya Gereja Reich yang dikontrol langsung oleh negara. Para pendeta yang menolak tunduk terhadap kebijakan ini bakal dihukum.

Tak berhenti sampai di sana, NAZI juga berupaya mengontrol budaya. Berrbagai seni modern yang dianggap tidak sejalan dengan visi NAZI, maka akan dilarang. Hanya seni yang menggambarkan kejayaan bangsa Jerman yang diperbolehkan. Buku-buku karya intelektual Yahudi dan sosialis juga dilarang. Karya tulis itu bahkan tak jarang dibakar dalam aksi besar-besaran. Pun dengan musik. Lagu yang tidak sesuai dengan pandangan NAZI, seperti jazz dan swing, tidak diperbolehkan.

Sementara itu, untuk bidang pers, diawasi ketat oleh Joseph Goebbels, Menteri Propaganda NAZI. Kala itu, media dijadikan sebagai alat utama untuk menyebarluaskan propaganda mereka. Koran-koran yang tidak sejalan maka akan dibredel. Pun dengan media radio, mereka hanya bisa menyiarkan konten yang disetujui oleh NAZI. Sementara industri perfilman, dikekang dan hanya boleh memproduksi film yang mendorong masyarakat untuk tetap loyal terhadap NAZI. (ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: