Historia

Bagaimana Bisa Satu Suntikan Elvis Presley Menyelamatkan Jutaan Nyawa

Elvis Presley divaksinasi di acara The Ed Sullivan Show, 1956. | Getty Images.

NEW YORK | Priangan.com – Pada 28 Oktober 1956, Elvis Presley tampil di acara “The Ed Sullivan Show” dengan gaya khasnya yang penuh energi. Sebagai fenomena baru di dunia musik saat itu, ia membawakan lagu “Hound Dog” sambil menari dengan gerakan yang membuat penonton histeris. Namun, malam itu bukan hanya soal penampilan panggungnya yang memukau, Elvis juga melakukan sesuatu yang membantu menyelamatkan banyak nyawa.

Sebelum penampilan memukaunya, Elvis menerima vaksin polio di depan kamera dan disiarkan di televisi nasional. Momen ini menjadi berita besar dan berhasil meyakinkan banyak remaja serta orang dewasa muda, kelompok yang sebelumnya menganggap diri mereka tidak berisiko terkena polio menjadi merasa bahwa mereka juga perlu divaksinasi untuk menghentikan penyebaran penyakit mematikan ini.

Setelah penampilannya di “The Ed Sullivan Show,” berita tentang vaksinasi Elvis tersebar luas di berbagai media. Foto dirinya yang tersenyum saat menerima suntikan muncul di surat kabar dan majalah, menarik perhatian masyarakat luas. Tak lama kemudian, terjadi lonjakan jumlah remaja yang bersedia menerima vaksin, sesuatu yang sebelumnya sulit dicapai oleh otoritas kesehatan.

Polio adalah penyakit yang merajalela di Amerika Serikat pada tahun 1940-an, membunuh ribuan anak dan menyebabkan puluhan ribu lainnya mengalami kelumpuhan. Pemerintah memberlakukan karantina, membatasi perjalanan antar kota, dan mendesak orang tua untuk menjaga anak-anak mereka tetap di rumah.

Yayasan Nasional untuk Kelumpuhan Infantil, yang sekarang dikenal sebagai March of Dimes, menjadikan polio sebagai isu utama mereka, menyoroti bahaya penyakit ini sekaligus mendorong upaya pencarian vaksin. Berkat kerja keras para ilmuwan, terutama Dr. Jonas Salk, vaksin polio berhasil dikembangkan. Namun, vaksin ini hanya efektif jika cukup banyak orang yang mau menerimanya.

Tonton Juga :  Amanat Galunggung

Meskipun anak-anak mulai divaksinasi, banyak remaja dan orang dewasa muda yang enggan menerima vaksin. Akibatnya, polio tetap menjadi endemik di Amerika Serikat. Kehadiran Elvis Presley sebagai ikon budaya yang begitu berpengaruh memainkan peran penting dalam mengubah sikap masyarakat terhadap vaksinasi. Setelah Elvis divaksinasi di televisi nasional, tingkat imunisasi meningkat secara signifikan, dan pada tahun 1957, jumlah kasus polio baru di AS turun drastis menjadi kurang dari 6.000. Menurut CDC, sejak tahun 1979, tidak ada lagi kasus polio yang berasal dari AS.

Dr. Jonas Salk diakui telah menyelamatkan jutaan nyawa dengan memastikan vaksin polio dapat diakses oleh semua orang dengan harga terjangkau. Namun, mungkin “faktor keren” dari Elvis-lah yang berhasil meyakinkan masyarakat yang awalnya ragu. Salk sendiri tidak pernah mematenkan vaksinnya, meskipun berpotensi menghasilkan keuntungan hingga tujuh miliar dolar. Ketika ditanya mengapa, ia  menjawab, “Bisakah Anda mematenkan matahari?”

Tindakan sederhana Elvis Presley menjadi salah satu contoh bagaimana figur publik dapat memengaruhi keputusan masyarakat terhadap kesehatan. Dengan ketenarannya, ia tidak hanya menjadi ikon musik tetapi juga pahlawan yang membantu menyelamatkan banyak nyawa. Kisahnya membuktikan bahwa terkadang, dorongan kecil dari sosok yang dikagumi bisa memberikan dampak besar bagi dunia. (Lsa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: