Daily News

Awas Jangan Anggap Enteng Penyakit Diare Pada Anak, Bisa Sebabkan Kematian

Ilustrasi Diare | Masyrarakat Sehat

TASIKMALAYA | Priangan.com – Salah seorang Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Rina Parina, mewanti-wanti para ibu yang memiliki balita akan bahaya diare. Hal itu disampaikannya saat ditemui dalam satu kesempatan pada Sabtu, 6 Juli 2024.

Menurutnya, diare menjadi penyakit mematikan kedua di Indonesia yang menyasar para balita. Maka dari itu, menurutnya para orang tua harus lebih memperhatikan agar anak-anak mereka terhindar dari penyakit ini.

“Ada beberapa hal yang mesti jadi perhatian, yang paling utama ini PHBS, ya, yaitu kebersihan diri dan lingkungan kita agar terhindar dari bakteri. Makanan juga harus diperhatikan kebersihannya dari mulai pengolahan hingga penyajian agar tidak menimbulkan masalah pada pencernaan balita,” kata dia.

Rina menambahkan, tanda-tanda anak terserang diare bisa dilihat secara kasat mata. Menurutnya, apabila anak buang air besar (BAB) dalam satu hari lebih dari tiga kali dengan konsistensi kotoran yang encer atau cair, maka bisa dipastikan anak tersebut menderita diare. Meski begitu, menurutnya, kalau dalam sehari anak hingga tiga kali BAB tetapi fisik kotorannya padat, maka para orang tua tidak perlu khawatir karena itu bukan karena diare.

Ditanya soal apa yang harus dilakukan ketika anak terserang diare, Rina menyebut hal yang paling utama harus dijaga adalah menjaga asupan makanan dan minuman. Kalau pun anak mengalami penurunan nafsu makan, para ibu harus memaksa mereka agar terhindar dari dehidrasi. Karena, Rina mengatakan, penyebab utama kematian dari diare adalah adanya kondisi dehidrasi pada anak yang dibiarkan.

“Jaga keseimbangan asupannnya, jangan sampai karena anak nafsu makannya menurun, kita membiarkannya begitu saja. Justru itu yang berbahaya, ketika anak tidak makan, tidak minum, sementara perutnya terkuras, bisa menyebabkan dehidrasi,” jelasnya. (wrd)

Tonton Juga :  Agus Wahyudin: Pj Walikota Harus Bisa Tekan Kemiskinan
zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: