Daily News

AS Ingin Ambil Alih Pembangkit Nuklir Ukraina

Presiden AS Donald Trump, Kanan, Bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Kiri, di Ruang Oval, Gedung Putih (28/02/2025) | AP Photo.

WASHINGTON | Priangan.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan keinginannya untuk mengambil alih pasokan energi Ukraina sebagai bagian dari upaya mencapai perdamaian. Itu disampaikan Trump saat terlibat dialog bersama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada Rabu, 18 Maret 2025 lalu.

Sebelumnya, Trump juga melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk membahas kesepakatan gencatan senjata sementara, termasuk serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina yang vital. Trump melihat potensi ancaman terhadap infrastruktur energi Ukraina dan mengusulkan agar Amerika Serikat mengambil alih pengelolaan fasilitas energi tersebut sebagai “perlindungan terbaik” untuk negara itu.

Infrastruktur energi Ukraina yang sebagian besar terdiri dari pembangkit nuklir, telah ada sejak era Soviet dan menjadi sumber utama listrik bagi negara tersebut. Rusia telah menargetkan infrastruktur ini karena menganggapnya sebagai elemen penting untuk logistik militer dan manufaktur Ukraina.

Menteri Energi AS, Chris Wright, menjelaskan jika rencana ini disetujui, para ahli energi dari Amerika Serikat akan siap mengoperasikan pembangkit-pembangkit nuklir tersebut untuk memastikan kelancaran pasokan energi. Wright juga menegaskan kalau langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mengakhiri konflik dan mencapai perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Meski begitu, Presiden Zelensky menegaskan, ia tidak pernah memberikan tawaran kepada Trump untuk menyerahkan kepemilikan infrastruktur energi Ukraina kepada AS. Sebaliknya, ia mengusulkan agar AS berinvestasi dalam pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas tersebut. (Zia)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Tonton Juga :  Nikmat Sajian Mie Ayam Sari Rasa Haji Dori; Harga Murah, Porsi Melimpah
%d blogger menyukai ini: