AS Desak NATO untuk Terlibat Dalam Aneksasi Greenland

WASHINGTON | Priangan.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, pada Kamis, 13 Maret 2025. Dalam pertemuan tersebut, Trump menyatakan keinginannya untuk “mengamankan” Greenland melalui blok militer AS demi kepentingan Washington.

Pada masa jabatan pertamanya pada 2019, Trump sempat mengusulkan pembelian wilayah otonom Denmark tersebut. Kini, setelah kembali menjabat, ia menghidupkan kembali inisiatif tersebut. Dalam pidatonya di hadapan Kongres, Trump menegaskan bahwa AS akan mengambil langkah-langkah untuk mengamankan Greenland “dengan satu atau lain cara”.

Di hadapan para pemimpin NATO, Trump menyatakan bahwa AS “sangat membutuhkan” Greenland demi keamanan nasional dan internasional. Ia juga mendorong NATO untuk turut serta dalam upaya tersebut. “Saya tidak terlalu memikirkannya sebelumnya, tetapi saya berbicara dengan seseorang yang memiliki pengaruh besar. Mark, kita membutuhkan Greenland untuk keamanan internasional,” ujar Trump sambil menoleh ke arah Mark Rutte.

Menanggapi pernyataan Trump, Sekjen NATO Mark Rutte tampak meremehkan ide tersebut dan menegaskan bahwa NATO tidak akan terlibat dalam pembicaraan mengenai Greenland. “Saya akan membiarkan hal itu berada di luar diskusi ini karena saya tidak ingin menyeret NATO ke dalamnya,” ujarnya.

Namun, Rutte membenarkan bahwa keamanan di Kutub Utara menjadi perhatian, terutama dengan meningkatnya kehadiran Rusia dan China di wilayah tersebut. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antarnegara Barat dalam menghadapi tantangan geopolitik.

Dengan alasan keamanan nasional dan internasional, Trump terus mendesak NATO agar mempertimbangkan keterlibatannya dalam aneksasi Greenland. “Saya pikir itulah alasan mengapa NATO mungkin harus terlibat dalam satu atau lain cara,” katanya.

Perdana Menteri wilayah otonom Greenland, Mute Egede, mengkritik pernyataan Trump dan menyebutnya sebagai tindakan mencaplok wilayah asing. Dalam unggahan di akun Facebook-nya, Egede menyatakan bahwa pemikiran Trump mengenai Greenland sudah melewati batas.

Lihat Juga :  Sejumlah Pelaku UMKM di Kab. Tasik Dapat Penyuluhan Keamanan Pangan dari Dinkes

Saat ini, AS memiliki banyak personel militer di Greenland dan mengoperasikan pangkalan militer di Thule. Wilayah ini memiliki nilai strategis yang penting serta cadangan sumber daya mineral yang belum dieksploitasi, yang menjadi salah satu alasan AS ingin menguasainya. (Zia)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos