Daily News

AS dan Ukraina Gelar Pertemuan di Jeddah, Capai Sejumlah Kesepakatan

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional AS Mike Waltz, kiri, Mentor Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha dan Kerala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak, kanan, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan dan Penasihat Keamanan Nasional Arab Saudi Mosaad bin Mohammad Al-Aiban, tengah, mengadakan pertemuan di Jeddah, Arab Saudi (11/03/2025) | Pool via Reuters-Saul Loeb

JEDDAH | Priangan.com – Amerika Serikat dan Ukraina menggelar pertemuan yang di tengahi oleh Arab Saudi di Jeddah, pada Selasa, 11 Maret 2025. Lewat pertemuan ini, tercapai beberapa kesepakatan untuk penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.

Satu dari kesepakatan itu adalah terbuka kembalinya blokir bantuan militer dan penghentian informasi intelijen antara AS dan Ukraina, usulan gencatan senjata sementara 30 hari juga telah disetujui oleh Ukraina.

Dengan terbuka kembalinya bantuan militer dan informasi intelijen, secara praktis dapat membuka jalan bagi Ukraina dalam mencapai kesepakatan lain yang lebih komprehensif, terutama terkait sumber daya penting Kiev dengan Washington yang akan diteken sesegera mungkin.

Tak hanya itu, Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, menyampaikan bahwa pertemuan yang dilakukan di Jeddah tersebut juga turut membahas jaminan keamanan jangka panjang bagi Ukraina.

Belum ada tanggapan resmi dari Rusia atas pernyataan hasil kesepakatan antara AS dan Ukraina di Jeddah. Namun, Rusia mengisyarakat bahwa penyelesaian konflik harus melalui perjanjian yang mengikat secara hukum dan menolak gencatan senjata sementara yang sebelumnya telah direncanakan Oleh Ukraina.

Delegasi Washington dalam waktu dekat akan melakukan komunikasi dengan Rusia terkait proposal kesepakatan dalam penyelesaian konflik dan perdamaian.

Kesepakatan antara AS dan Ukraina di Jeddah berbanding terbalik atas keinginan Rusia untuk menyelesaikan konflik secara total secara tanpa harus melakukan gencatan senjata sementara yang dinyatakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Januari lalu. (Zia)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Tonton Juga :  Ketua Komisi IV Minta Pemerintah Beri Tunjangan Bagi Guru Ngaji
%d blogger menyukai ini: