WASHINGTON | Priangan.com – Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menelepon Menteri Luar Negeri Filipina, Enrique Manalo, Rabu (19/6), untuk membahas tindakan terbaru Tiongkok di Laut Cina Selatan.
Tindakan Tiongkok kini mendapat kecaman dari Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat, terutama setelah Beijing memberlakukan peraturan baru penjaga pantai yang memungkinkan penahanan tanpa pengadilan mulai 15 Juni 2024.
Beijing mengeklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, termasuk Second Thomas Shoal, tempat kapal perang Filipina, Sierra Madre, yang ditempatkan pada tahun 1999, memperkuat klaim kedaulatan Filipina di wilayah tersebut.
Hubungan antara Manila dan Beijing pun telah mengalami ketegangan di bawah pemerintahan Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., yang menggeser kembali aliansinya ke Amerika Serikat. Washington, kini ikut mendukung Filipina dalam sengketa maritimnya dengan Tiongkok.
Ketegangan antara AS dan Tiongkok telah meningkat selama bertahun-tahun karena berbagai isu, seperti Taiwan, tarif perdagangan, asal mula pandemi COVID-19, perang di Ukraina, perselisihan teknologi, dan kekayaan intelektual.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan, diskusi antara Blinken dan Manalo menanggapi tindakan “berbahaya dan tidak bertanggung jawab”. Blinken menegaskan, tindakan Tiongkok tersebut “mengancam perdamaian dan stabilitas regional,” serta menekankan komitmen kuat Amerika Serikat terhadap Filipina berdasarkan Perjanjian Pertahanan Bersama. (mth)