Arang Batok Kelapa Diburu Jelang Idul Adha, Stok Langka di Tasikmalaya

TASIKMALAYA | Priangan.com – Menjelang Hari Raya Idul Adha, lonjakan permintaan arang batok kelapa terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kebutuhan arang yang biasanya meningkat saat masyarakat bersiap mengolah daging kurban, terutama untuk membuat sate, membawa berkah bagi para pelaku usaha arang batok.

Namun di balik lonjakan permintaan tersebut, para pengepul justru menghadapi kendala serius: keterbatasan bahan baku.

Salah satu pengepul arang batok kelapa di Kampung Cilambu, Dusun Pamijahan, Desa Margahayu, Kecamatan Manonjaya, mengaku kewalahan menghadapi membeludaknya permintaan dari luar daerah.

Pengepul bernama Iik Permana ini menyebut bahwa pesanan yang masuk bisa mencapai seratus ton per hari, namun ia hanya mampu mengirim sekitar tujuh ton per minggu.

“Permintaan luar biasa besar, terutama dari luar kota. Tapi kami hanya bisa penuhi sebagian kecil saja karena pasokan batok kelapa sekarang sangat terbatas,” ungkap Iik Permana saat ditemui Priangan.com Minggu (1/6/2025).

Menurutnya, kendala utama terletak pada ketersediaan bahan baku yang semakin sulit diperoleh. Batok kelapa yang biasanya didatangkan dari pasar-pasar tradisional dan pelaku usaha kelapa di wilayah Priangan Timur, kini jumlahnya kian menipis.

Hal ini menyebabkan para pengepul seperti Iik harus menolak sebagian besar pesanan yang datang, meskipun potensi keuntungan cukup besar.

“Kami terus berusaha untuk mencari suplai tambahan, tapi sekarang sulit sekali. Banyak juga pengepul lain yang berebut bahan baku,” tambahnya.

Meski keterbatasan stok menjadi tantangan besar, para pengepul tetap berupaya keras untuk memaksimalkan produksi menjelang Hari Raya Qurban. Tingginya permintaan ini dinilai sebagai peluang usaha yang sayang untuk dilewatkan, apalagi banyak pelanggan tetap dari luar daerah seperti Bandung, Jakarta, dan Cirebon yang sudah bergantung pada pasokan dari Tasikmalaya.

Lihat Juga :  Dari Tumpukan Sampah Jadi Solusi Hijau: Bank Sampah Bukit Berlian Bawa Ema Suranta Raih Penghargaan Nasional

Fenomena lonjakan permintaan arang batok kelapa setiap menjelang Idul Adha bukanlah hal baru. Daging kurban yang diolah menjadi sate telah menjadi tradisi masyarakat di berbagai daerah. Arang batok kelapa menjadi pilihan utama karena panasnya stabil, tidak mengeluarkan bau menyengat, serta tahan lama saat digunakan untuk memanggang.

Lihat Juga :  Pemkot Tasikmalaya Tata Ulang Pasar Cikurubuk, Prioritaskan Kenyamanan dan Estetika

Namun, menurut Iik, jika tidak ada langkah konkret untuk menjaga rantai pasok batok kelapa dari petani hingga produsen, maka peluang ekonomi yang muncul hanya akan bisa dinikmati sebagian kecil pelaku usaha.

“Kami harap ke depan ada kerja sama atau dukungan dari pemerintah daerah atau koperasi, supaya suplai bahan baku bisa terjaga,” pungkasnya.

Fenomena ini mencerminkan pentingnya sinergi antara produsen, petani, dan pemerintah dalam menjaga ketahanan rantai distribusi komoditas musiman yang strategis.

Terlebih, potensi pasar arang batok kelapa tidak hanya tinggi saat momen keagamaan, tetapi juga di pasar ekspor yang terus berkembang. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos