Anggaran BTT Siap Digunakan, DPRD Desak Pemkab Gerak Cepat Pulihkan Korban Banjir Garut

GARUT | Priangan.com – Hujan deras yang mengguyur Garut sejak pukul 03.00 WIB, Sabtu (28/6/2025), menyisakan jejak bencana di berbagai pelosok wilayah. Tak kurang dari 15 kecamatan dan 31 desa dilaporkan mengalami banjir dan longsor, dengan ribuan warga terdampak.

Bencana hidrometeorologi ini mengakibatkan lebih dari 500 kepala keluarga terdampak langsung, puluhan rumah rusak berat, serta lahan pertanian dan infrastruktur yang luluh lantak.

“Total ada 30 rumah mengalami kerusakan berat, 11 lainnya terancam longsor, dan 465 rumah terdampak banjir serta longsor. Daerah paling parah di Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul,” terang Yudha Puja Turnawan, Anggota Komisi IV DPRD Garut saat meninjau lokasi terdampak di Kampung Sudika Indah, Senin (30/6/2025).

Menurut Yudha, di wilayah Cimacan saja, tercatat 865 jiwa dari 512 KK harus menghadapi dampak langsung bencana, termasuk 25 hektare lahan pertanian yang rusak dan 11 ruas jalan mengalami kerusakan signifikan.

Melihat eskalasi bencana, Pemerintah Kabupaten Garut akhirnya menetapkan status Tanggap Darurat selama 14 hari ke depan. Keputusan itu diambil usai rapat koordinasi yang dipimpin Sekda Garut, Nurdin Yana, dan melibatkan seluruh SKPD serta pemerintah kecamatan.

“Penetapan status ini penting agar anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) yang nilainya masih tersisa Rp38 miliar bisa segera digunakan untuk merespons bencana. Jangan menunggu terlalu lama,” tegas Yudha yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Garut.

Tak tinggal diam, DPC PDI Perjuangan Garut menggelar kegiatan pengobatan gratis serta menyerahkan bantuan logistik dan peralatan rumah tangga untuk warga terdampak di Kampung Sudika Indah. Bantuan tersebut mencakup peralatan dapur seperti kompor gas, magicom, dan bahkan kulkas, mengingat banyak warga kehilangan harta benda akibat sapuan banjir.

Lihat Juga :  Lahir di Jerman Maju Pilgub Jabar, Ilham Habibie Bukan “Orang Asing” Pertama

“Ini bukan hanya soal bantuan, tapi juga solidaritas dan empati. Kami mengajak semua elemen: ASN, DPRD, ormas, LSM, jurnalis—semua harus ikut bergerak,” kata Yudha.

Lihat Juga :  Abi Bahagia akan Jalani Operasi Katarak

Yudha menegaskan bahwa Cimacan dan wilayah lain yang terdampak tidak bisa dibiarkan menangani situasi ini sendirian. Ia mendorong agar gotong royong lintas sektor digalakkan, agar pemulihan berjalan lebih cepat dan merata.

“Bencana ini menyentuh banyak lapisan masyarakat. Saatnya semua pihak bersatu dan fokus membantu warga, bukan hanya bicara, tapi bergerak nyata,” tutupnya. (Az)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos