TASIKMALAYA | Priangan.com – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya meningkatkan status kewaspadaan tinggi menyusul potensi ancaman siklon tropis di wilayah pesisir selatan serta risiko tanah longsor di jalur utama transportasi darat akibat cuaca ekstrem.
Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi untuk melindungi keselamatan masyarakat dan wisatawan yang diperkirakan memadati kawasan selatan Tasikmalaya.
Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, menyatakan bahwa peningkatan kewaspadaan dilakukan seiring dengan prakiraan cuaca yang menunjukkan potensi gangguan serius, terutama di wilayah pantai selatan yang menjadi tujuan favorit wisatawan.
“Kami menetapkan kewaspadaan tinggi karena adanya potensi siklon tropis yang dapat berdampak pada gelombang tinggi di laut selatan, sekaligus meningkatkan risiko longsor di jalur darat,” ujar Cecep, Selasa (23/12/2025).
Menurut Cecep, perhatian khusus diberikan pada kawasan pesisir selatan karena pada periode ini diprediksi akan terjadi lonjakan kunjungan wisatawan. Tiga destinasi utama yang menjadi fokus pengamanan dan pemantauan intensif adalah Pantai Karangtawulan, Pantai Pamayangsari, dan Pantai Sindangkerta yang berada di wilayah Kecamatan Cipatujah dan Cikalong.
Untuk memastikan kesiapsiagaan di lapangan, Pemkab Tasikmalaya menugaskan Wakil Bupati untuk memantau kondisi di kawasan Cipatujah secara langsung. Selain itu, koordinasi lintas instansi juga diperkuat dengan melibatkan Polairud dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) guna mengawasi pergerakan wisatawan serta kondisi perairan laut selatan.
“Wakil Bupati kami tugaskan langsung ke Cipatujah agar pemantauan bisa dilakukan secara real time. Koordinasi dengan Polairud dan BPBD terus ditingkatkan, khususnya untuk pengawasan aktivitas wisata di pantai,” jelas Cecep.
Bupati juga mengimbau para wisatawan agar mematuhi seluruh arahan petugas di lapangan dan tidak memaksakan diri beraktivitas di area berisiko. Potensi gangguan cuaca akibat siklon tropis dikhawatirkan memicu gelombang tinggi dan arus kuat yang dapat membahayakan keselamatan.
“Keselamatan adalah yang utama. Wisatawan harus disiplin mengikuti petunjuk petugas, terutama dengan adanya potensi gelombang tinggi akibat cuaca ekstrem,” tegasnya.
Selain kawasan pantai, perhatian juga difokuskan pada jalur utama transportasi darat yang rawan longsor dan pohon tumbang. Cecep menyebut, BPBD bersama unsur terkait telah mendirikan sejumlah posko siaga bencana di titik-titik strategis sepanjang jalur vital tersebut.
Posko tersebut diproyeksikan sebagai Sentra Respons Cepat, yang berfungsi untuk menangani situasi darurat secara langsung dan meminimalkan dampak gangguan terhadap arus lalu lintas maupun keselamatan pengguna jalan.
“Fokus kami tidak hanya pengaturan volume kendaraan, tetapi kesiapsiagaan personel menghadapi ancaman geologi dan cuaca ekstrem. Jika terjadi longsor, pohon tumbang, atau gangguan fisik jalan lainnya, petugas bisa langsung bergerak cepat,” pungkasnya.
Pemkab Tasikmalaya memastikan kesiapsiagaan akan terus dievaluasi seiring perkembangan kondisi cuaca, sembari mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk selalu memantau informasi resmi dari pemerintah dan tidak mengabaikan peringatan dini bencana. (yna)

















