Ambisi Tersembunyi Rusia: Membangun ‘California’ Asia di Masa Demam Emas

HEILONGJIANG | Priangan.com – Di akhir abad ke-19, ketika demam emas menyebar hingga pelosok dunia, Rusia bermimpi membangun ‘California’ mereka sendiri di tanah Asia. Wilayah perbatasan yang kaya akan sumber daya menjadi sasaran, dan kesempatan itu muncul pada musim semi tahun 1883.

Emas ditemukan di cabang sungai Albazikha, di provinsi Heilongjiang utara di Cina dekat perbatasan dengan Rusia. Penemuan ini menarik ribuan penambang Rusia dan Cina yang berbondong-bondong mendirikan pemukiman di tepi kanan Sungai Amur.

Pemukiman ini dikenal sebagai Zheltuga, dinamai dari sungai Shilka, yang anak sungainya adalah Albazikha. Sungai Shilka kemudian bertemu dengan Argun, membentuk Sungai Amur di perbatasan Rusia-Cina.

Sebagian besar penambang berasal dari Rusia, karena banyaknya pemukiman Rusia di sekitar wilayah tersebut. Sementara itu, para pekerja Cina yang tiba kebanyakan adalah kuli dan buruh kasar yang baru datang ke Blagoveshchensk untuk mencari nafkah.

Zheltuga, yang dijuluki “California di Amur” karena kesibukan penambangan emasnya, juga menarik para narapidana yang melarikan diri, orang-orang buangan, dan mantan tentara. Mereka membentuk komunitas yang penuh dengan kekerasan dan ketidakaturan.

Seiring berkembangnya pemukiman, kebutuhan akan barang dan hiburan meningkat. Pada musim semi 1885, seorang jurnalis yang berkunjung menghitung ada delapan belas hotel serta berbagai hiburan seperti tempat biliar dan studio fotografi.

Pedagang juga memasok alkohol sambil mengangkut emas, menciptakan ekonomi lokal yang cukup berkembang. Bisnis-bisnis ini membayar pajak yang digunakan untuk membiayai gereja, pemandian umum, rumah sakit, dan administrasi lokal.

Zheltuga dibagi menjadi lima distrik, empat distrik Rusia dan satu distrik Cina. Dua mandor dipilih dari setiap distrik untuk mengelola koloni. Di pusat pemukiman, di Orlovo Pole atau Lapangan Elang, para penambang merancang “undang-undang” yang sebagian besar isinya mengatur hukuman bagi pelanggar. Eksekusi dan hukuman cambuk menjadi pemandangan umum untuk menegakkan disiplin.

Lihat Juga :  Kaki Palsu dan Keberanian: Mata-mata Perempuan yang Ditakuti Nazi

Aturan ini diterapkan dengan keras. Seorang saksi mata menggambarkan bahwa dua minggu pertama pemerintahan Zheltuga dipenuhi dengan hukuman cambuk bagi pencuri, pelanggar, hingga mereka yang melakukan kejahatan serius.

Lihat Juga :  Dari Keluhan Seorang Wartawan, Lahir Pulpen yang Menjadi Revolusi Global

Butuh hampir setahun sebelum otoritas Cina menyadari keberadaan Zheltuga. Gubernur Aigun dan Permaisuri Cixi menuntut Rusia untuk mengusir para penambang ilegal tersebut. Khawatir akan merusak hubungan diplomatik, Rusia memerintahkan warga negaranya untuk meninggalkan Zheltuga. Namun, sebagian besar penambang Cina memilih bersembunyi di hutan.

Pasukan Cina yang tiba menemukan kamp kosong dan membakarnya, tetapi para penambang segera kembali setelah mereka pergi.

Baru pada awal 1886, dengan pengiriman pasukan yang lebih besar, pemukiman ini benar-benar dihancurkan. Para penambang Rusia diberi kesempatan untuk kembali ke sisi lain Sungai Amur, sementara para penambang Cina menghadapi pembantaian brutal.

Penghancuran Zheltuga dilaporkan secara luas di media Siberia sebagai akhir dari ancaman penambangan ilegal yang mengalihkan tenaga kerja dari sektor produktif. Namun, praktik penambangan ilegal terus berlangsung di wilayah Amur hingga akhirnya berhasil diberantas oleh kaum Bolshevik pada awal 1930-an. (Lsa)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos