Historia

Amanat Galunggung

TASIKMALAYA | Priangan.com – Dalam Amanat Galunggung banyak ajaran yang ditujukan untuk semua kalangan masyarakat. Antara lain tentang pentingnya memelihara sikap rendah hati, seperti yang dikenal sekarang dengan sebutan ilmu padi.
Na twah ra(m)pés dina urang, agamani(ng) paré, ma(ng)sana jumarun, telu daun, ma(ng)sana dioywas, gedé paré, ma(ng)sana bulu irung, beukah, ta karah nunjuk lang/ng/it, tanggah ta karah, kasép nangwa tu iya ngaranya, umeusi ta karah lagu tu(ng)kul, harayhay asak, tak karah ca(n)dukur, ngarasa manéh kaeusi.
(Adapun amal yang sempurna pada diri kita (adalah) ilmu padi: pada saat bertunas (sebesar jarum), keluar daun (tiga daun), saat disiangi, tumbuh dewasa, keluar kuncup (seperti bulu hidung), mekar buah, ya menunjuk langit, ya menengadah; indah tampang namanya. Setelah berisi tiba saat mulai merunduk, menguning masak ya makin runduk, karena merasa diri telah berisi. (ms)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Tonton Juga :  Bukan Rupiah, Mata Uang Pertama yang Digunakan di Tanah Air adalah Gulden
%d blogger menyukai ini: