JAKARTA | Priangan.com – Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) digeruduk sejumlah orang. Mereka mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Santri Gus Dur.
Kedatangan mereka ke Kantor PBNU bukan tanpa tujuan. Di sana, mereka melakukan aksi unjuk rasa dan menuntut agar Ketua dan Sekretaris Jenderal PBNU, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya dan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, untuk mundur dari jabatannya.
Massa aksi tersebut datang sekitar pukul 14.35 WIB. Selain melakukan orasi, mereka juga membentangkan sejumlah spanduk dan poster. Poster-poster itu bertuliskan bermacam tuntutan, seperti Ketua PBNU agar mundur dari jabatannya, Ketua PBNU Jangan Jadi Agen Pemerintah, sampai ada juga yang bertuliskan Jangan Kotori Keikhlasan Pendiri NU.
“Kami hadir di Muktamar Lampung, kami tahu gagasan Gus Yahya. Faktanya, justru inkonsistensi dan terjebak politik praktis. Artinya, Gus Yahya dan Gus Ipul melanggar politik praktis,”kata Koordinator Aksi, Muhammad Sholihin, seperti dikutip Detik.com, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Maka dari itu, pihaknya meminta agar Gus Yahya dan Gus Ipul mundur dari jabatannya. Karena, menurutnya, ketika melanggar muktamar, maka siapapun ketua umumnya harus mundur dari jabatannya.
“Jangan justru membangun manuver-manuver politik yang memecah belah umat dan rakyat,”imbuhnya.
Di sisi lain, Sholihin juga menyoroti soal sengkarut permasalahan ibadah haji yang saat ini masih belum terselesaikan. Menurutnya, daripada PBNU banyak terlibat dalam politik praktis, lebih baik mengurusi permasalahan yang lebih mendesak seperti permasalahan ibadah haji ini.
“Harusnya Gus Yahya kembali pada keumatan, keagamaan, sosial. Pansus Angket Haji 2024 yang harusnya didorong karena itu mencederai rasa keadilan seluruh umat, bukan mencampuri kembali lagi politik praktis,” tandasnya. (wrd)