BERLIN | Priangan.com – Selasa, 17 Oktober 1933, Albert Einstein baru saja tiba di Amerika Serikat. Ia melarikan diri dari pasukan Jerman yang hendak membunuhnya. Einstein, sapaan akrabnya, diburu karena bagian dari kaum Yahudi. Ia bahkan menjadi salah satu sasaran utama Rezim Hitler kala itu.
Untuk memberangus Einstein, Hitler hingga rela melakukan sayembara. Siapa yang bisa membawakan kepala Einsteins kepadanya, maka orang itu akan mendapatkan hadiah sebesar 50 ribu poundsterling. Lantaran hal itulah, ia melarikan diri dari tanah kelahirannya dan memulai hidup baru di negeri Paman Sam.
Einstein bukan satu-satunya orang yang melarikan diri. Bersama ratusan pengungsi Yahudi lainnya, ia beruntung dapat meninggalkan Eropa sebelum Nazi memperketat kebijakan imigrasi bagi warga Yahudi.
Pada masa itu, banyak Yahudi di Jerman yang mengalami kesulitan melarikan diri karena Nazi mulai memberlakukan berbagai pembatasan, termasuk pelarangan pembuatan paspor, penerapan pajak emigrasi yang tinggi, serta pembatasan pengiriman uang ke luar negeri. Situasi semakin memburuk setelah adanya boikot terhadap produk-produk Yahudi dan pembakaran buku-buku ilmiah yang ditulis oleh orang -orang Yahudi.
Di sisi lain, negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, mulai memberlakukan kuota ketat untuk pengungsi, membuat banyak orang Yahudi terpaksa harus terjebak di Jerman. Meski ada lebih dari 300 ribu warga Yahudi yang mengajukan visa ke AS, hanya sebagian kecil saja yang diterima. Dalam periode antara 1933 dan 1941, sekitar 360 ribu warga Yahudi berhasil meninggalkan Jerman, tetapi ribuan lainnya tetap tinggal dan akhirnya menjadi korban Holocaust.
Einstein, sang penemu teori relativitas, adalah satu dari mereka yang berhasil lolos dari ancaman Nazi. Namun, meski diakui secara internasional, propaganda Nazi mencoba kala itu tetap berupaya merusak reputasinya dengan menuduhnya sebagai plagiat dan mengklaim bahwa karyanya tidak memiliki keistimewaan ilmiah.
Kendati begitu, semua tuduhan tersebut tidak pernah terbukti. Hingga kini Einstein masih terus dihormati sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah.
Selain terkenal dengan karyanya yang revolusioner di dunia fisika, Einstein juga menerima Penghargaan Nobel pada tahun 1921. Ketika tiba di Amerika Serikat, ia bergabung dengan banyak intelektual Yahudi lainnya yang melarikan diri dari Eropa.
Mereka semua kemudian turut serta berkontribusi untuk memperkaya ilmu pengetahuan di dunia. Dan sampai saat ini, Einstein terus dikenang sebagai sosok besar yang telah banyak berkontribusi dalam ilmu pengetahuan khususnya sains. (ersuwa)