TASIKMALAYA | Priangan.com – Alay Ellisa adalah seorang gadis cantik kelahiran Bandung, 12 Juli 1992. Kemampuan bernyanyinya dimulai sejak usia 8 tahun, sejak itulah banyak meraih prestasi dibidang tarik suara. Diawali dari bernyanyi dalam sebuah pesta dan festival musik antar sekolah. Tak hanya itu, pada tahun 2005, pernah mengikuti program acara di salah satu stasiun TV Swasta Bandung, dengan menyanyikan lagu-lagu sunda. Kemudian, berlanjut rekaman dan memiliki Album, dengan membawakan lagu-lagu daerah. Kepiawaiannya bernyanyi melanjutkan jenjangnya pada dunia rekaman, membuat album dangdut house music dengan salah satu label di Jakarta. Juga ikut serta dalam ajang pencarian bakat Trio Dangdut Indosiar.
Pada bulan Juni 2016, Alay Ellisa kembali mengikuti ajang pencarian bakat di salah satu stasiun TV Swasta lainnya, yaitu BINTANG PANTURA, yang dimentori oleh IIS DAHLIA. Kesempatan itu menjadi manfaat untuk Alay Ellisa bergabung bersama industri musik Indonesia yg lebih besar. Kembali memproduksi Album dangdut, disalah satu record label lainnya di Jakarta.
Berkelanjutan dalam dunia tarik suara dan hiburan, membuatnya semakin banyak kenal teman-teman. Dan sampailah titik temunya pada Label musik Project A Record.
Di bawah owner project A “Andriani Jena Surjaningtyas” merekrutnya untuk bergabung. Lewat single karya Abonk Chouw yang juga sekaligus merangkap produser di Project A Record, dengan judul lagu “Terima Kasih Luka”, Alay Ellisa mengemas single lagunya lewat teknik vocal terbaik yang dimiliki dengan ciamik. Semoga dapat diterima dan juga dinikmati oleh seluruh pecinta musik Indonesia juga mancanegara. Rencna alay kedepan akan terus menekuni dunia musik dan terus belajar, mengembangkan potensi yang ada untuk menambah kasanah musik indonesia.
Saat ini alay mencoba di dunia musik dangdut, namun tidak menutup kemungkinan dia juga belajar jenis musik lainnya. Kini alay masih terus disibukan berbagai undnaagan manggung dari even even yg ada di berbagai daerah. Alay siap kemanpun untuk manggung yang penting bisa menghibur masyarkat.
Naskah: Firman | Editor: Arie Budiman