Newsroom

Aksi Tasik Kelabu; Mahasiswa Bakar Ban dan Gusur Keluar Kursi Dewan

TASIKMALAYA | Priangan.com – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang secara resmi ditetapkan pemerintah pada Sabtu, 3 September 2022 lalu, terus menuai penolakan dari berbagai kalangan.

Gelombang aksi unjuk rasa pun terus terjadi di berbagai daerah di Indonesia, tak terkecuali di Kota Tasikmalaya. Kamis, 08 September 2022, siang, ribuan massa aksi yang terdiri dari berbagai organisasi mahasiswa di Kota Tasikmalaya kembali menggeruduk Gedung DPRD Kota Tasikmalaya. 

Mereka lagi-lagi menyuarakan penolakan terkait kenaikan harga BBM ini. 

Sebelum bergerak ke gedung DPRD, para mahasiswa terlebih dahulu berkumpul di persimpangan Jati.

Secara bergantian, mereka berorasi mengungkapkan kekecewaannya kepada pemerintah yang dinilai telah bertindak tidak adil terhadap rakyat kecil. Ungkapan kekecewaan para mahasiswa ini tidak hanya ditunjukan dengan berorasi, mereka juga sempat membakar ban dan menurunkan banner serta bendera partai politik yang ada di sekitaran jalan tersebut lalu membakarnya. 

Hingga pada sekitar pukul 16.00 WIB, massa aksi pun bergerak ke depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya untuk bertemu para anggota dewan. Namun, sesampainya di depan Gedung Dewan, mereka dibuat kecewa lantaran para wakil rakyat itu semuanya hadir. 

Dari total 45 anggota dewan yang ada, yang datang hanya sekitar 15 orang.  Itu membuat para mahasiswa kecewa dan merasa tidak dihargai. 

Hingga akhirnya, mereka mencoba merangsek masuk ke dalam Gedung DPRD. 

Meski terpantau beberapakali sempat diwarnai aksi saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga, massa aksi akhirnya berhasil masuk dan menduduki gedung wakil rakyat.

Sebagai bentuk kekecewaan, para mahasiswa ini mengeluarkan kursi dari ruang rapat paripurna DPRD, dan sebuah mimbar.

Tonton Juga :  Orang Pusat Cawe-cawe di Pilkada, Ketua Gerindra Kota Tasik Bilang Begini ke Amir Mahfud

Dalam aksi kali ini, ada empat poin utama yang menjadi tuntutan para mahasiswa.

Yakni mendesak Pemerintah Kota Tasikmalaya dan DPRD Kota Tasik untuk menolak kenaikan harga BBM, mendesak presiden untuk menurunkan harga BBM, mendesak pemerintah untuk memberantas mafia BBM, dan meminta untuk DPR RI untuk menurunkan harga BBM. (wrd)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: