Daily News

Akhiri Perang Rusia-Ukraina, Trump Punya Rencana Ambisius

Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, punya rencana ambisius akhiri konflik Rusia-Ukraina | The New York Times

WASHINGTON | Priangan.com –  Dua penasihat utama mantan Presiden Donald Trump, Keith Kellogg dan Fred Fleitz, telah mengungkapkan sebuah rencana ambisius untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina jika Trump terpilih kembali menjadi presiden.

Rencana itu mencakup strategi diplomasi yang berani dan potensial untuk mengubah dinamika geopolitik di Eropa Timur. Menurut laporan dari wawancara dengan Kellogg, Selasa (25/6), mereka telah menyiapkan strategi yang akan mengajak Rusia dan Ukraina ke meja perundingan dengan ancaman dan insentif yang tegas.

Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Trump, akan memberikan dukungan militernya kepada Ukraina hanya jika negara itu aktif terlibat dalam pembicaraan damai. Sementara itu, Moskow akan dihadapkan dengan peningkatan dukungan militer bagi Ukraina jika menolak untuk bernegosiasi.

Rencana itu juga mencakup penundaan dalam pemberian keanggotaan NATO kepada Ukraina, sebuah langkah yang diharapkan akan meredakan ketegangan dengan Rusia. Meskipun demikian, rencana ini menghadapi tantangan dari sekutu Eropa dan sebagian anggota Partai Republik yang mungkin menolak meningkatkan bantuan militer yang signifikan kepada Ukraina.

Sementara Kellogg dan Fleitz mengklaim bahwa rencana mereka mendapat sambutan positif dari Trump, ada juga kekhawatiran bahwa strategi ini bisa menguntungkan Moskow dengan memberikan keunggulan dalam perundingan.

Beberapa analis, seperti Daniel Fried, mengkhawatirkan bahwa rencana ini dapat mendorong Ukraina untuk mengorbankan wilayah yang diduduki oleh Rusia.

Biden, sebaliknya, telah menegaskan dukungannya terhadap Ukraina dengan cara yang lebih langsung, termasuk peningkatan bantuan militer dan dukungan terhadap keanggotaan Ukraina di NATO. Itu mencerminkan perbedaan pendekatan yang signifikan antara kedua kandidat dalam menjalankan kebijakan luar negeri terkait Eropa Timur.

Kendati begitu, rencana ini telah memicu reaksi dari berbagai pihak, baik yang mendukung maupun menentangnya. Sejumlah anggota Partai Republik khawatir bahwa pengurangan atau pemotongan bantuan militer kepada Ukraina dapat memperkuat posisi Rusia dalam konflik tersebut. Di sisi lain, para pendukung Trump menilai rencana ini sebagai langkah positif untuk mengakhiri konflik yang telah memakan banyak korban.

Tonton Juga :  Ratusan Mahasiswanya Jalani KKN, Rektor Unper: Mereka Harus Bantu Pecahkan Persoalan Masyarakat

Sementara itu, Kremlin dan pemerintah Ukraina belum memberikan komentar resmi terkait rencana tersebut, menunjukkan kompleksitas diplomasi yang terlibat dalam upaya mediasi konflik.

Rencana Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina menandai sebuah strategi yang berpotensi mengubah dinamika konflik global. Namun, banyak aspek dari rencana ini masih memerlukan penilaian lebih lanjut untuk memahami dampaknya terhadap stabilitas regional dan posisi geopolitik global Amerika Serikat. (mth)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: