Akhir Tragis Sang Ratu Prancis, Marie Antoinette

PARIS | Priangan.com – Marie Antoinette lahir pada 2 November 1755 di Istana Hofburg, Wina, Austria, dengan nama lengkap Maria Antonia Josepha Joanna. Ia merupakan putri bungsu dari pasangan Kaisar Francis I dan Permaisuri Maria Theresa dari Kekaisaran Romawi Suci. Sejak kecil, Antoinette tumbuh dalam lingkungan istana yang penuh tata krama dan protokol bangsawan Eropa.

Pada usia 15 tahun, ia dinikahkan dengan Louis-Augustus, pewaris takhta Prancis yang kemudian menjadi Raja Louis XVI. Pernikahan mereka pada tahun 1770 bukan hanya penyatuan dua individu, tetapi juga bagian dari strategi politik untuk mempererat hubungan antara Austria dan Prancis. Empat tahun kemudian, setelah Louis naik takhta, Antoinette resmi menjadi Ratu Prancis.

Sebagai ratu muda, Antoinette dikenal karena seleranya terhadap mode, pesta, dan kemewahan istana Versailles. Gaya hidupnya yang mewah kerap menimbulkan kritik, terutama di tengah krisis keuangan yang melanda Prancis. Masyarakat mulai memandangnya sebagai simbol pemborosan kerajaan, apalagi setelah muncul skandal kalung berlian pada 1785 yang mencoreng namanya, meski ia tidak terbukti terlibat secara langsung.

Situasi politik Prancis kian tegang menjelang akhir abad ke-18. Kesenjangan sosial, krisis ekonomi, dan kebijakan kerajaan yang tidak berpihak pada rakyat memicu Revolusi Prancis pada 1789. Dalam suasana itu, posisi Antoinette dan keluarganya semakin terjepit. Mereka dipaksa meninggalkan kehidupan mewah di Versailles dan tinggal di Paris di bawah pengawasan revolusioner.

Upaya pelarian mereka pada tahun 1791, yang dikenal sebagai Flight to Varennes, gagal setelah tertangkap di tengah perjalanan. Sejak saat itu, kebencian rakyat terhadap sang ratu makin membesar. Ia dituduh berkhianat dan bersekongkol dengan musuh-musuh Prancis di luar negeri. Tuduhan itu mengantarnya ke meja hijau di hadapan Tribunal Revolusioner.

Lihat Juga :  Sejarah Pembentukan Korps Marinir TNI AL

Pada 16 Oktober 1793, di tengah sorak-sorai massa di Place de la Révolution, Paris, Marie Antoinette dieksekusi dengan guillotine. Usianya saat itu baru 37 tahun. Peristiwa itu menjadi penutup kisah hidup seorang ratu yang lahir dari keluarga istana, menikah demi politik, dan berakhir di tiang eksekusi. Hingga kini, nama Marie Antoinette tetap menjadi simbol masa transisi Prancis dari monarki menuju republik. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos