Documentaries Historia

Ajaran Darmasiksa

3.010 Views

Prabu Guru Darmasiksa, penguasa Kerajaan Galunggung, membuat ajaran yang terkompilasi dalam Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian. Itu diakui sebagai naskah Sunda kuno paling lengkap. Naskahnya tersimpan di Perpustakaan Nasional Jakarta dengan nama register Kropak 630.
Naskah ini bertitimangsa nora catur sagara wulan (0-4-4-1), yang berarti tahun 1440 Saka atau 1518 M, terdiri atas 30 lembar daun nipah, ditulis dalam bahasa dan aksara Sunda Kuno, menggunakan pisau pangot.
Sanghyang Siksa Kandang Karesian artinya adalah “Ajaran untuk Para Calon Resi”. Kata “Siksa” adalah bahasa Sunda serapan dari kata siksabahasa Kawi yang berarti pendidikan atau ajaran. Jadi Siksa Kandang Karesian adalah siksa = pendidikan, kanda (ng) = tempat belajar, karesian = cerdik-cendikia atau resi.
Kata siksa yang terdapat dalam bahasa Indonesia, tentu berasal dari bahasa Sunda. Berhubung dalam pendidikan (siksa) itu, para pelajar atau calon resi yang malas dipukuli dengan peralatan kanda, sejenis gada atau cambuk, maka belakangan kata ‘siksa’ dalam bahasa Sunda, yang kemudian diterima bahasa Indonesia, berubah arti menjadi ‘derita yang dialami karena hukuman tertentu’.

Facebook Comments
zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Tonton Juga :  Berawal dari Perkebunan, Sektor Pariwisata di Garut Mendunia

Add Comment

Click here to post a comment

%d blogger menyukai ini: