350 Ton Sampah Menumpuk Setiap Hari, Kota Tasikmalaya Terancam Krisis Lingkungan

TASIKMALAYA | Priangan.com – Kota Tasikmalaya kembali dihadapkan pada problem klasik yang tak kunjung tuntas: sampah. Setiap harinya, lebih dari 350 ton sampah rumah tangga dan aktivitas komersial menumpuk, seolah jadi bom waktu yang mengancam kenyamanan sekaligus kesehatan warga.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tasikmalaya, Feri Arif Maulana, mengingatkan bahwa krisis ini tak bisa ditangani hanya oleh pemerintah. “Sampah ini masalah bersama. Mustahil pemerintah bisa menyelesaikan tanpa dukungan masyarakat,” tegasnya, Rabu (3/9/2025).

Menurut Feri, tantangan terbesar bukan hanya soal teknis pengelolaan, melainkan kesadaran warga dalam memilah sampah sejak dari rumah. Sebagian besar masyarakat masih mencampur sampah organik dan anorganik, padahal keduanya bisa dikelola dan dimanfaatkan.

“Organik bisa diolah jadi pakan magot atau eco-enzim, sedangkan anorganik bisa disalurkan ke bank sampah. Kalau ini berjalan, volume sampah bisa jauh berkurang,” ujarnya.

Sejumlah program telah digulirkan Pemkot Tasikmalaya, mulai dari kampanye Gerakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), pembangunan bank sampah di tingkat RW, hingga edukasi di sekolah dan komunitas. Armada DLH juga rutin berkeliling mengangkut sampah dari rumah-rumah warga dan tempat pembuangan sementara (TPS).

Namun, fakta di lapangan masih jauh dari harapan. TPS liar masih banyak bermunculan, bahkan di pinggiran jalan kota. Sementara itu, kebiasaan membuang sampah sembarangan masih kerap ditemui.

“Karena itu kami turun langsung ke sekolah, kampus, dan komunitas lingkungan. Harapannya mereka bisa jadi agen perubahan. Kalau hanya DLH yang bergerak, masalah ini tidak akan selesai,” ungkap Feri.

Ia menegaskan, penanganan sampah bukan sekadar soal menjaga kebersihan kota, tetapi juga menyangkut masa depan lingkungan dan generasi mendatang.
“Kalau bukan kita yang memulai sekarang, siapa lagi? Sampah ini bukan sekadar kotoran, tapi ancaman nyata bagi kehidupan,” pungkasnya. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos